ORGANICJUICEBARDC – Kesehatan mental menjadi isu yang semakin penting di banyak negara, termasuk Kamboja. Meskipun begitu, masalah kesehatan mental sering kali diselimuti oleh stigma dan minimnya dukungan yang memadai. Di Kamboja, stigma terhadap gangguan mental dan kurangnya infrastruktur untuk layanan kesehatan mental menjadi tantangan yang signifikan. Artikel ini akan membahas berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan mental di Kamboja, tantangan dalam mengatasi stigma, dan upaya dukungan yang sedang dilakukan.

1. Latar Belakang Kesehatan Mental di Kamboja

Kamboja memiliki sejarah panjang yang penuh dengan konflik dan kekerasan, terutama pada masa rezim Khmer Merah di tahun 1970-an. Trauma masa lalu ini meninggalkan bekas yang mendalam pada masyarakat Kamboja, baik secara fisik maupun mental. Penelitian menunjukkan bahwa banyak warga Kamboja mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD), depresi, dan kecemasan akibat kekerasan yang pernah terjadi.

Namun, meskipun beban kesehatan mental tinggi, layanan kesehatan mental di Kamboja masih sangat terbatas. Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan ini diperburuk oleh adanya stigma dan pemahaman yang kurang tentang masalah kesehatan mental. Banyak orang menganggap gangguan mental sebagai bentuk kelemahan, dan mereka yang mengalami gangguan mental sering kali dijauhi oleh keluarga serta masyarakat.

2. Tantangan Stigma Terhadap Kesehatan Mental

Stigma terhadap gangguan mental di Kamboja adalah salah satu penghalang utama untuk mendapatkan perawatan. Banyak orang masih mengaitkan gangguan mental dengan kutukan, karma buruk, atau kelemahan spiritual. Akibatnya, banyak orang yang enggan mencari bantuan atau bahkan mendiskusikan masalah kesehatan mental mereka secara terbuka.