ORGANICJUICEBARDC – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 telah menyisakan banyak catatan politik, terutama bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Salah satu faktor yang tidak diantisipasi oleh PKS adalah kemarahan warga Jakarta, khususnya para pemilih Anies Baswedan, yang berujung pada kekalahan mereka dalam pilkada tersebut.
1. Dukungan yang Dialihkan
Geisz Chalifah, loyalis Anies Baswedan, menilai bahwa salah satu penyebab utama kekalahan PKS adalah ketidakmampuan mereka mengantisipasi perubahan emosi para pemilih Anies ketika PKS mengalihkan dukungan dari Anies kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Geisz menyebutkan bahwa kemarahan warga Jakarta ini menjadi faktor utama yang tidak diantisipasi oleh PKS.
2. Bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus
Langkah PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan mendukung pasangan RIDO dianggap sebagai awal mula kemarahan para pemilih Anies di Jakarta. Geisz menilai bahwa keputusan ini menjadi gejala awal kekecewaan warga Jakarta yang mendukung Anies.
3. Dampak di Wilayah Sekitar Jakarta
Kekecewaan tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga berdampak ke wilayah sekitar seperti Jawa Barat, Bekasi, dan Depok. Suara kekecewaan ini mengalami efek tular, memperluas dampak negatif terhadap PKS.
4. Kritik terhadap PKS
Geisz juga menyoroti sikap PKS yang dinilai tidak konsisten dan cenderung mencari keuntungan politik semata. Ia menyebut PKS meninggalkan Anies demi kepentingan politik tertentu, namun tetap meminta dukungan dari Anies untuk berbagai calon kepala daerah. Geisz menilai tindakan PKS mencerminkan sikap tidak tahu diri karena setelah “ikut membegal” Anies, mereka masih meminta berbagai bentuk dukungan.
5. Reaksi PKS
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengakui bahwa dukungan aktif Anies Baswedan kepada Pramono Anung-Rano Karno jelang pencoblosan telat diantisipasi. Meskipun PKS bangga dengan kerja keras kader mereka dalam menggalang suara untuk RIDO, hasil akhir menunjukkan bahwa kemarahan warga Jakarta tidak bisa diabaikan.
Kesimpulan
Kemarahan warga Jakarta, khususnya para pemilih Anies Baswedan, menjadi faktor tak terduga yang mengguncang PKS dalam Pilkada Jakarta 2024. Langkah PKS yang mengalihkan dukungan dari Anies kepada RIDO dan bergabung dengan KIM Plus dianggap sebagai awal mula kekecewaan ini. Kekecewaan ini tidak hanya terbatas di Jakarta, tetapi juga merambah ke wilayah sekitar, memperluas dampak negatif terhadap PKS. Kritik terhadap sikap PKS yang dinilai tidak konsisten dan mencari keuntungan politik semata juga menjadi sorotan. Hasil akhir menunjukkan bahwa kemarahan warga Jakarta adalah faktor yang tidak bisa diabaikan dan menjadi pelajaran berharga bagi PKS.