organicjuicebardc.com

organicjuicebardc.com – Faisal Basri, ekonom senior terkemuka di Indonesia, telah menyampaikan pandangan kritis terhadap kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, khususnya terkait dengan program hilirisasi. Menjelang masa jabatan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Basri menyarankan untuk menghentikan program ini dan beralih ke kebijakan industrialisasi yang dianggapnya akan lebih menguntungkan bagi kepentingan ekonomi nasional.

Ketidakefisienan Kebijakan Hilirisasi

Basri berpendapat bahwa kebijakan hilirisasi saat ini lebih banyak memberikan keuntungan kepada investor asing dan kurang memberikan manfaat bagi kesejahteraan ekonomi Indonesia. Dia menekankan perlunya pemerintahan baru untuk mengarahkan kebijakan ke sentralisasi industrialisasi, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri lokal dan mempertahankan nilai tambah di dalam negeri.

Mendorong Industrialisasi sebagai Pengganti Hilirisasi

Basri menyarankan agar fokus pemerintahan diarahkan pada penguatan upaya industrialisasi, khususnya di sektor pertambangan. Dia mencontohkan pengolahan bijih nikel, di mana manfaat nilai tambah lebih banyak dinikmati oleh pihak asing, terutama China, daripada dikembangkan secara penuh di dalam negeri.

Janji Kampanye Politik tentang Hilirisasi

Basri juga mengkritik penggunaan hilirisasi sebagai janji kampanye yang serba bisa selama masa kampanye politik, yang pada praktiknya justru berdampak negatif terhadap ekonomi negara.

Isu Struktural yang Menguntungkan Investasi Asing

Basri mengidentifikasi masalah kebijakan struktural yang telah menciptakan kondisi yang memudahkan pemberian insentif yang berlebihan bagi investor asing, khususnya dari China. Insentif-insentif ini termasuk penetapan harga batu bara yang jauh di bawah harga pasar untuk perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, yang dinilai oleh Basri sebagai penyimpangan yang merugikan kepentingan nasional.

Dalam analisisnya, Basri mengakhiri dengan rekomendasi kepada pemerintahan yang akan datang untuk mengalihkan kebijakan ekonominya dari hilirisasi ke industrialisasi. Strategi ini diusulkan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan nasional Indonesia dan memastikan bahwa sumber daya alam negara dimanfaatkan secara maksimal, dengan manfaat ekonomi yang lebih adil dan merata di antara masyarakat Indonesia.