organicjuicebardc.com

organicjuicebardc.com – Tidak lama lalu, terungkap kasus pencurian tiga artefak penting dari masa Kerajaan Majapahit di Indonesia yang kemudian ditemukan telah dijual di pasar seni New York, AS. Fokus investigasi tersebut tertuju pada sosok Subash Kapoor, seorang pedagang seni berkebangsaan India dan AS, yang dikaitkan dengan penjualan ilegal artefak bersejarah tersebut.

Proses Penyelamatan dan Identifikasi Artefak

Kejaksaan Wilayah Manhattan, melalui situs web resminya, menginformasikan bahwa tim investigasi berhasil menyelamatkan sebuah relief batu Majapahit dari penyimpanan yang terkait dengan Kapoor. Kepentingan relief ini tinggi mengingat kelangkaannya, yang merupakan peninggalan batu yang jarang ditemukan dari Majapahit, berbeda dari artefak terakota yang lebih umum.

Upaya Hukum Melawan Penjarahan Kebudayaan

Selama lebih dari satu dekade, Unit Perdagangan Benda Antik Kejaksaan Wilayah Manhattan dan Investigasi Keamanan Dalam Negeri AS telah mendalami aktivitas Kapoor dan jaringannya. Mereka diinvestigasi atas dugaan penjarahan dan pemindahan barang-barang bersejarah dari berbagai negara di Asia, termasuk Nepal, dan penjualan ilegalnya di AS.

Restitusi Artefak dan Proses Hukum Berjalan

Dari tahun 2011 hingga 2023, telah dikembalikan lebih dari 2.500 artefak yang diduga dicuri oleh Kapoor dan jaringannya, dengan nilai keseluruhan melebihi USD 143 juta. Kapoor sendiri telah ditangkap sejak tahun 2012 dan mulai November 2019, ia bersama tujuh terdakwa lainnya didakwa atas konspirasi perdagangan barang curian. Proses ekstradisi Kapoor tengah berlangsung, sementara lima terdakwa telah dihukum.

Perkembangan Terbaru Kasus ‘Hidden Idol’

Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, menekankan bahwa penyelidikan terhadap jaringan penyelundupan yang menargetkan barang antik dari Asia Tenggara masih berlanjut. Bragg menambahkan bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk membongkar jaringan ini sepenuhnya.

Terdakwa Lain dalam Jaringan Perdagangan Ilegal

Selain Subash Kapoor, Nancy Wiener, seorang warga negara AS, juga telah disebut sebagai bagian dari jaringan perdagangan barang antik. Wiener dituduh telah menjual 27 item antik yang berasal dari Kamboja, yang menandakan luasnya jaringan perdagangan ilegal barang-barang bersejarah ini.